1.
Definisi
Hepatitis B
(penyakit kuning) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis B yang
dapat merusak hati. Penyakit ini bisa menjadi kronis dan menimbulksn pengerasan
hati (Cirrhosis Hepatitis), kanker hati (Hepato Cellular Carsinoma) dan
menimbulkan kematian. Infeksi pada anak biasanya tidak menimbulkan gejala.
a) Gejala :
·
Selera
makan hilang
·
Rasa
tidak enak diperut
·
Mual
sampai muntah
·
Demam
ringan
·
Kadang-kadang
disertai nyeri sendi dan bengkak pada perut kanan atas.
·
Setelah
satu minggu, akan timbul gejala utama seperti bagian putih pada mata tampak
kuning, kulit seluruh tubuh tampak kuning.
·
Air
seni berwarna seperti teh
·
Kotoran
menjadi pucat
b) Penularan
Hepatitis B merupakan bentuk
hepatitis yang lebih serius dibandingkan dengan jenis hepatitis
lainnya.penderita hepatitis B bisa terjadi pada setiap orang dari semua
golongan umur. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan virus hepatitis ini
menular :
·
Secara
vertikal, cara penularan vertikal terjadi dari ibu yang mengidap virus
hepatitis B kepada bayi yang dilahirkan yaitu pada saat persalinan atau segera
setelah persalinan.
·
Secara
horisontal, dapat terjadi akibat penggunaan alat suntik yang tercemar, tindik
telinga, tusuk jarum, tranfusi darah, penggunaan pisau cukur dan sikat gigi
secara bersama-sama serta hubungan seksual dengan penderita.
c) Cara Pencegahan
·
Imunisasi,
usaha untuk memberikan kekebalan aktif pada bayi dan anak terhadap penyakit
tertentu dengan cara pemberian vaksin yaitu kuman penyebab penyakit yang telah
dilemahkan.
·
Hindari
aktifitas sex dengan brganti-ganti pasangan.
·
Hindari
mendapat donor darah yang tidak resmi.
·
Hindarh
penggunaan jarum suntik bekas.
2.
Imunisasi Hepatitis B
Pemberian
vaksin bagi bayi pada awal masa kehidupannya sangat penting untuk mencegah
berbagai penyakit berbahaya. Salah satu yang paling penting untuk diberikan
adalah vaksinasi hepatitis B. Dari pengidap hepatitis kronik yang berada di
masyarakat, sekitar 90 persen diantaranya mengalami infeksi ketika mereka masih
bayi. Infeksi dari ibu yang mengidap virus hepatitis bisa terjadi sejak masa
persalinan hingga bayi mencapai usia balita.
Penularan
virus hepatitis B pada bayi bukan didapat dari darah bayi yang terhubung kepada
ibu melalui plasenta bayi atau ASI. Tapi bisa terjadi saat persalinan atau juga
ketika menyusui dimana terjadi kontak antara luka kecil pada puting susu ibu
dengan mulut bayi. Untuk mencegah penularan ini, setiap bayi diwajibkan
mendapat vaksin hepatitis B pada usia 1-7 hari.
1. Jadwal Imunisasi Hepatitis B
·
Saat
lahir :
HB-1 harus
diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir, dilanjutkan pada umur 1 dan 6
bulan. Apabila status HbsAg-B ibu positif, dalam waktu 12 jam setelah lahir
diberikan HBlg-B 0,5 ml bersama dengan vaksin HB-1. apabila semua status HbsAg
positif, maka masih dapatdiberikan HBlg 0,5 ml sebelum bayi berumur 7 hari.
·
1
bulan :
HB-2
diberikan pada umur 1 bulan, interval HB-1 dan HB-2 adalah 1 bulan.
·
6
bulan :
HB-3
diberikan umur 6 bulan. Untuk mendapatkan respons imun optimal, interval HB-2
dan HB-3 minimal 2 bulan, terbaik 5 bulan.
2. Vaksin Hepatitis B
Vaksin
hepatitis B adalah vaksin virus recombinan yang telah diinaktivasikan dan
bersifat non infcious, berasal dari HbsAg yang dihasilkan dalam sel ragi
(Hansenula Polymorpha) menggunakan teknologi DNA rekombinan. (Vademecus Bio
Farma Jan 2002).
Kemasan:
Ø Vaksin Hepatitis B adalah vaksin yang
berbebtuk caitan
Ø Vaksin Hepatitis B terdiri dari dua
kemasan
Ø Kemasan dalam refil injection device (PID)
Ø Kemasan dalam vial
Ø Satu box Vaksin Hepatitis B PID terdiri
dari 100Hb PID
Ø Satu box Vaksin Hepatitis B vial terdiri
dari 10vial @5dosis
3. Indikasi
Untuk
pemberian kekebalan aktif terhadap infeksi yang disebabkan oleh virus hepatitis
B. Cara pemberian dan dosis:
a. Sebelum digunakan vaksin harus dikocok
terlebih dahulu agar suspensi menjadi homogen
b. Vaksin disuntikan dengan dosis 0,5ml atau
1buah HB PID, pemberian suntikan secara intramuskuler sebaiknya pada paha
anterolateral
c. Pemberian sebanyak 3dosis
d. Dosis pertama diberikan pada usia 0-7hari,
dosis berikutnya dengan interval minimum 4minggu. Vaksin hepatitis B juga
direkomendasikan untuk diberikan pada orang dewasa. Dengan 3kali pemberian,
vaksin hepatitis B dapat memberikan perlindungan sebanyak 90%.
4. Kontra indikasi
Hipersensitif
terhadap komponen vaksin sama halnya seperti vaksin-vaksin lain, vaksin ini
tidak boleh diberikan kepada penderita infeksi berat disertai kejang.
Efek samping:
Reaksi lokal
seperti rasa sakit, kemerahan dan pembengkakan disekitar tempat penyuntikan.
Reaksi yang terjadi bersifat ringan dan biasanya hilang setelah 2hari.
Imunisasi hepatitis B juga dapat menggunakan vaksin DPT-HB atau biasa disebut
dengan combo
5. Vaksin DPT-HB
Vaksin
menggunakan DPT berupa toksoid difteri dan toksoid tetanus yang dimurnikan
serta pertusis yang inaktifasi juga vaksin hepatitis B yang merupakan sub unit
vaksin virus yang mengandung HbsAg murni bersifat non infectious.
Indikasi:
Untuk
memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit difteri, pertusis, tetanus dan
hepatitis B
Cara pemberian dan dosis:
Ø Pemberian secara intramuskular 0,5ml
sebanyak 3dosis
Ø Dosis pertama pada usia 2bulan, dosis
selanjutnya dengan interval 4minggu
1.
Jadwal Imunisasi
Umur
|
Jenis imunisasi
|
0-7hari
|
Hb 0
|
1bulan
|
BCG, Polio 1
|
2bulan
|
DPT/Hb 1, Polio 2
|
3bulan
|
DPT/Hb 2, Polio 3
|
4bulan
|
DPT/Hb 3, Polio 4
|
9bulan
|
Campak
|
2.
Penyakit
Yang dapat Dicegah
Imunisasi
|
Penyakit yang dicegah
|
Hepatitis B
|
Mencegah
penyakit hepatitis B (kerusakan hati)
|
BCG
|
Mencegah
penyakit TB/tuberculosis (sakit paru-paru)
|
Polio
|
Mencegah
penyakit polio (lumpuh layu)
|
DPT
|
Mencegah
penyakit difteri (penyumbatan jalan napas), pertusis (batuk rejan/batuk
100hari) dan tetanus
|
Campak
|
Mencegah
penyakit campak (radang paru, radang otak dan kebutaan)
|
3.
Macam-macam
Imunisasi
Ø
Imunisasi aktif adalah pengebalan dengan
pemberian vaksin agar tubuh membuat sendiri secara aktif zat anti terhadap
kuman/penyakit tertentu.
Ø
Imunisasi pasif adalah pengebalan dengan
pemberian serum yang sudah mengandung zat anti terhadap suatu kuman/penyakit
tertentu.
Ø
Imunisasi dasar adalah pemberian imunisasi awal
untuk mencapai kadar kekebalan diatas ambang perlindungan.
Ø
Imunisasi lanjutan adalah imunisasi ulang untuk
mempertahankan tingkat kekebalan diatas ambang perlindungan atau untuk
memperpanjang masa perlindungan.
DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer, Arif.
2000. Kapita Selekta Kedokteran edisi
Ketiga Jilid Kedua. Jakarta :
Media Aesculapius
RI, Departeman Kesehatan. 2009. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta:
Departeman Kesehatan dan JICA
Susenu, Tutu.A, Masruroh.H. 2009. Kamus Kebidanan. Yogyakarta: Citra
Pustaka
No comments:
Post a Comment