Labels

Friday, April 6, 2012

KETUBAN PECAH DINI (KPD) / PREMATURE RUPTURE OF THE MEMBRANE (PROM)



A.  Pengertian
Ketuban Pecah Dini (KPD) adalah pecahnya ketuban sebelum waktunya melahirkan/sebelum inpartu yaitu pada pembukaan < 4 cm (fase laten). Ketuban Pecah Dini (KPD) ialah suatu keadaan dimana selaput ketuban pecah pada kehamilan yang telah viable dan 6 jam setelah itu tidak diikuti dengan terjadinya persalinan.
KPD dibagi menjadi 2 (dua) macam yang terdiri dari KPD preterm yaitu:
1.      KPD yang terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu
2.      KPD yang memanjang yaitu KPD yang terjadi lebih dari 12 jam sebelum waktunya melahirkan.
B.  Etiologi
Penyebab KPD belum diketahui dan tidak dapat ditentukan secara pasti. Kemungkinan yang menjadi factor predisposisinya adalah:
1.      Infeksi
2.      Servik yang inkompetensia
3.      Tekanan intra uterin yang meningkat secara berlebihan (overdistensi uterus)
4.      Trauma
5.      Kelainan letak
6.      Keadaan social ekonomi
Factor yang lainnya adalah:
1.      Faktor golongan darah
2.      Factor disproporsi
3.      Faktor multigravida
4.      Defisiensi gizi dari tembaga atau asam askorbat
Beberapa factor resiko dari KPD adalah:
1.      Inkompetensi serviks
2.      Polihidramnion
3.      Riwayat KPD sebelumnya
4.      Kelainan atau kerusakan selaput ketuban
5.      Kehamilan kembar
6.      Sserviks yang pendek
7.      Infeksi pada kehamilan
C.  Tanda dan Gejala
Beberapa tanda dan gejala terjadinya KPD yaitu:
1.      Keluarnya cairan ketuban merembes lewat vagina
2.      Demam (Bila terjadi infeksi)
3.      Bercak vagina yang banyak
4.      Nyeri perut
5.      Denyut jantung janin bertambah cepat
6.      UK > 20  minggu
D.  Diagnosa
Diagnosa KPD harus ditegakkan secara tepat karena diagnose yang positif palsu berarti melakukan intervensi seperti melahirkan bayi terlalu awal atau melakukan seksio sesaria yang sebetulnya tidak ada indikasinya. Sebaliknya, diagnose yang negative palsu berartti akan membiarkan ibu dan janin mempunyai resiko infeksi yang akan mengancam kehidupan janin, ibu atau keduanya. Oleh karena itu diperlukan diagnose yang ccepat dan tepat. Diagnosa KPD ditegakkan dengan cara:
1.      Anamnesa
2.      Inspeksi
3.      Pemeriksaan dengan speculum
4.      Pemeriksaan dalam
E.  Pemeriksaan Penunjang
1.      Pemeriksaan laboratorium
2.      Pemeriksaan ultrasonografi (USG)
3.      Monitoring bunyi jantun janin
F.   Komplikasi
1.      Sindrom distress pernafasan
2.      Infeksi sampai sepsis
3.      Korioamnionitis
4.      Prolaps tali pusat
5.      Kecacatan dan kematian janin
6.      Hipoplasia paru
7.      Peritonitis
8.      Rupture uteri
G. Penatalaksanaan
    1.      Konservatif
a.    Rawat dirumah sakit
b.    Beri Antibiotik bila ketuban pecah > 6 jam (Ampisilin 4 X 500mg / Gentamycin 1 X 80mg)
c.    UK < 32minggu dirawat selama air ketuban masih keluar atau sampai air ketuban tidak keluar lagi
d. UK 32-34minggu masih keluar air ketuban maka dipertimbangkan untuk terminasi kehamilan/persalinan premature pada UK 35minggu
e.    Nilai tanda-tanda infeksi
f.     Pada UK 32-34minggu berikan steroid selama untuk memacu kematangan paru-paru janin.
g.    Dilakukan pemeriksaan kadar lesitin dan sfingomielin jika memungkinkan
           2.      Aktif
a.    UK > 35minggu dilakukan induksi oksitosin, bila gagal dilakukan seksio sesaria.
b.    Pada CPD letak lintang dilakukan seksio sesaria
c.    Bila ada tanda-tanda infeksi beri antibiotika dosis tinggi (penisilin, metronidazol dan gentamisin) dan persalinan diakhiri


Sumber :
Achadiat, dr. Chrisdiono M., Sp.OG. 2004. Prosedur Tetap Obstetri & Ginekologi. Jakarta: EGC
Nugroho, dr. Taufan. 2012. Buku Ajar Obstetri untuk Mahasiswa Kebidanan. Yogjakarta:  Nuha Medika

No comments: