Labels

Wednesday, April 4, 2012

Imunisasi Hepatitis B




1.       Definisi
Hepatitis B (penyakit kuning) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis B yang dapat merusak hati. Penyakit ini bisa menjadi kronis dan menimbulksn pengerasan hati (Cirrhosis Hepatitis), kanker hati (Hepato Cellular Carsinoma) dan menimbulkan kematian. Infeksi pada anak biasanya tidak menimbulkan gejala.
a)       Gejala :
·         Selera makan hilang
·         Rasa tidak enak diperut
·         Mual sampai muntah
·         Demam ringan
·         Kadang-kadang disertai nyeri sendi dan bengkak pada perut kanan atas.
·         Setelah satu minggu, akan timbul gejala utama seperti bagian putih pada mata tampak kuning, kulit seluruh tubuh tampak kuning.
·         Air seni berwarna seperti teh
·         Kotoran menjadi pucat
b)      Penularan
Hepatitis B merupakan bentuk hepatitis yang lebih serius dibandingkan dengan jenis hepatitis lainnya.penderita hepatitis B bisa terjadi pada setiap orang dari semua golongan umur. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan virus hepatitis ini menular :
·         Secara vertikal, cara penularan vertikal terjadi dari ibu yang mengidap virus hepatitis B kepada bayi yang dilahirkan yaitu pada saat persalinan atau segera setelah persalinan.
·         Secara horisontal, dapat terjadi akibat penggunaan alat suntik yang tercemar, tindik telinga, tusuk jarum, tranfusi darah, penggunaan pisau cukur dan sikat gigi secara bersama-sama serta hubungan seksual dengan penderita.
c)      Cara Pencegahan
·         Imunisasi, usaha untuk memberikan kekebalan aktif pada bayi dan anak terhadap penyakit tertentu dengan cara pemberian vaksin yaitu kuman penyebab penyakit yang telah dilemahkan.
·         Hindari aktifitas sex dengan brganti-ganti pasangan.
·         Hindari mendapat donor darah yang tidak resmi.
·         Hindarh penggunaan jarum suntik bekas.

2.       Imunisasi Hepatitis B
Pemberian vaksin bagi bayi pada awal masa kehidupannya sangat penting untuk mencegah berbagai penyakit berbahaya. Salah satu yang paling penting untuk diberikan adalah vaksinasi hepatitis B. Dari pengidap hepatitis kronik yang berada di masyarakat, sekitar 90 persen diantaranya mengalami infeksi ketika mereka masih bayi. Infeksi dari ibu yang mengidap virus hepatitis bisa terjadi sejak masa persalinan hingga bayi mencapai usia balita.
Penularan virus hepatitis B pada bayi bukan didapat dari darah bayi yang terhubung kepada ibu melalui plasenta bayi atau ASI. Tapi bisa terjadi saat persalinan atau juga ketika menyusui dimana terjadi kontak antara luka kecil pada puting susu ibu dengan mulut bayi. Untuk mencegah penularan ini, setiap bayi diwajibkan mendapat vaksin hepatitis B pada usia 1-7 hari.
1.       Jadwal Imunisasi Hepatitis B
·         Saat lahir :
HB-1 harus diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir, dilanjutkan pada umur 1 dan 6 bulan. Apabila status HbsAg-B ibu positif, dalam waktu 12 jam setelah lahir diberikan HBlg-B 0,5 ml bersama dengan vaksin HB-1. apabila semua status HbsAg positif, maka masih dapatdiberikan HBlg 0,5 ml sebelum bayi berumur 7 hari.
·         1 bulan :
HB-2 diberikan pada umur 1 bulan, interval HB-1 dan HB-2 adalah 1 bulan.
·         6 bulan :
HB-3 diberikan umur 6 bulan. Untuk mendapatkan respons imun optimal, interval HB-2 dan HB-3 minimal 2 bulan, terbaik 5 bulan.
2.       Vaksin Hepatitis B
Vaksin hepatitis B adalah vaksin virus recombinan yang telah diinaktivasikan dan bersifat non infcious, berasal dari HbsAg yang dihasilkan dalam sel ragi (Hansenula Polymorpha) menggunakan teknologi DNA rekombinan. (Vademecus Bio Farma Jan 2002).
      Kemasan:
Ø  Vaksin Hepatitis B adalah vaksin yang berbebtuk caitan
Ø  Vaksin Hepatitis B terdiri dari dua kemasan
Ø  Kemasan dalam refil injection device (PID)
Ø  Kemasan dalam vial
Ø  Satu box Vaksin Hepatitis B PID terdiri dari 100Hb PID
Ø  Satu box Vaksin Hepatitis B vial terdiri dari 10vial @5dosis
3.       Indikasi
Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap infeksi yang disebabkan oleh virus hepatitis B. Cara pemberian dan dosis:
a.       Sebelum digunakan vaksin harus dikocok terlebih dahulu agar suspensi menjadi homogen
b.      Vaksin disuntikan dengan dosis 0,5ml atau 1buah HB PID, pemberian suntikan secara intramuskuler sebaiknya pada paha anterolateral
c.       Pemberian sebanyak 3dosis
d.      Dosis pertama diberikan pada usia 0-7hari, dosis berikutnya dengan interval minimum 4minggu. Vaksin hepatitis B juga direkomendasikan untuk diberikan pada orang dewasa. Dengan 3kali pemberian, vaksin hepatitis B dapat memberikan perlindungan sebanyak 90%.
4.       Kontra indikasi
Hipersensitif terhadap komponen vaksin sama halnya seperti vaksin-vaksin lain, vaksin ini tidak boleh diberikan kepada penderita infeksi berat disertai kejang.
Efek samping:
Reaksi lokal seperti rasa sakit, kemerahan dan pembengkakan disekitar tempat penyuntikan. Reaksi yang terjadi bersifat ringan dan biasanya hilang setelah 2hari. Imunisasi hepatitis B juga dapat menggunakan vaksin DPT-HB atau biasa disebut dengan combo
5.       Vaksin DPT-HB
Vaksin menggunakan DPT berupa toksoid difteri dan toksoid tetanus yang dimurnikan serta pertusis yang inaktifasi juga vaksin hepatitis B yang merupakan sub unit vaksin virus yang mengandung HbsAg murni bersifat non infectious.
Indikasi:
Untuk memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit difteri, pertusis, tetanus dan hepatitis B
Cara pemberian dan dosis:
Ø  Pemberian secara intramuskular 0,5ml sebanyak 3dosis
Ø  Dosis pertama pada usia 2bulan, dosis selanjutnya dengan interval 4minggu
             1.       Jadwal Imunisasi
Umur
Jenis imunisasi
0-7hari
Hb 0
1bulan
BCG, Polio 1
2bulan
DPT/Hb 1, Polio 2
3bulan
DPT/Hb 2, Polio 3
4bulan
DPT/Hb 3, Polio 4
9bulan
Campak

           2.       Penyakit Yang dapat Dicegah
Imunisasi
Penyakit yang dicegah
Hepatitis B
Mencegah penyakit hepatitis B (kerusakan hati)
BCG
Mencegah penyakit TB/tuberculosis (sakit paru-paru)
Polio
Mencegah penyakit polio (lumpuh layu)
DPT
Mencegah penyakit difteri (penyumbatan jalan napas), pertusis (batuk rejan/batuk 100hari) dan tetanus
Campak
Mencegah penyakit campak (radang paru, radang otak dan kebutaan)

         3.       Macam-macam Imunisasi
Ø  Imunisasi aktif adalah pengebalan dengan pemberian vaksin agar tubuh membuat sendiri secara aktif zat anti terhadap kuman/penyakit tertentu.
Ø  Imunisasi pasif adalah pengebalan dengan pemberian serum yang sudah mengandung zat anti terhadap suatu kuman/penyakit tertentu.
Ø  Imunisasi dasar adalah pemberian imunisasi awal untuk mencapai kadar kekebalan diatas ambang perlindungan.
Ø  Imunisasi lanjutan adalah imunisasi ulang untuk mempertahankan tingkat kekebalan diatas ambang perlindungan atau untuk memperpanjang masa perlindungan.



DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran edisi Ketiga Jilid Kedua. Jakarta: Media Aesculapius
RI, Departeman Kesehatan. 2009. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Departeman Kesehatan dan JICA
Susenu, Tutu.A, Masruroh.H. 2009. Kamus Kebidanan. Yogyakarta: Citra Pustaka


No comments: