1. Definisi
Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang
diberikan pada bayi Selma jam pertama setelah post partum. Sebagian besar bayi
yang baru lahir akan menunjukkan usaha pernapasan secara spontan dengan sdikit
bantuan atau gangguan. (Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. 2002)
2. Penilaian
Penilaian pada bayi baru lahir berpatokan pada APGAR SCORE, yaitu:
Penilaian
|
Nilai/skor
|
||
0
|
1
|
2
|
|
Denyut jantung
|
Tidak ada
|
<100X/menit
|
>100X/menit
|
Upaya respirasi
|
Tidak ada
|
Lambat dan tidak teratur
|
Baik, menangis
|
Tonus otot
|
Lemah
|
Fleksi
|
Normal dengan gerakan
|
Respon terhadap stimulasi
|
Tidak ada respon
|
Wajah menyeringai
|
Respon baik dengan menangis
|
Warna tubuh
|
Putih
|
Biru
|
Merah muda
|
Penanganan yang harus dilakukan jika ada kelainan
pada APGAR SCORE, yaitu
No.
|
Kondisi saat lahir
|
Penatalaksanaan
|
1.
|
- bernapas/menangis
- merah muda
- denyut jantung >100
|
*
serahkan bayi langsung padaabdomen ibu dan keringkan dengan handuk
kering
|
2.
|
- apnea/terengah-engah
- biru
- denyut jantung >100
|
*
stimulasi bayi dengan menggosok-gosok punggung menggunakan sebuah
handuk/ tepuk-tepuk kaki dengan lembut. Buka dan bersihkan jalan napas dengan
melakukan penghisapan pada mulut kemudian hidung dengan lembut
*
beri O2 fasial
|
3.
|
- apnea
- biru/pucat
- denyut jantung <100
|
*
ventilasi ambu bag dan marker
*
jika tidak ada respon dalam 2menit,
maka intubasi bayi
|
4.
|
- apnea
- putih
- denyut jantung <60
|
*
resusitasi jantung bayi
*
intubasi
*
pijat jantung eksterna (ECM)
*
jika tidak ada respon terhadap IPPV dan ECM, harus dipasang kateter
vena umbilical dam berikan adrenalian serta natrium bikarbonat
|
3. Penanganan
BBL
a. Membersihakan
jalan napas
b. Memotong
dan merawat jalan napas
c. Mempertahankan
suhu tubuh bayi
d. Pelabelan
(member tanda)
e. Profilaksis
mata
f. Member
vitamin K
g. Mengukur
berat berat dan panjang bayi
h. Memandikan
bayi
4. Tanda-tanda
Bahaya BBL
è Pernapasan : < atau > 60X/menit
5. Kerugian
è
Mahal dan membosankan karena harus menggunakan
setiap hari
è
Mual, terutama pada 3bulan pertama
è
Pusing
è
Nyeri payudara
è
Kenaikan berat badan
è
Dapat mengurabgi ASI
è Tidak
mencegah IMS
6. Indikasi
è Usia reproduksi
è Gemuk/kurus
è Telah memiliki anak/belum
è Menginginkan metode kontrasepsi dengan
efektivitas tinggi
è Setelah melahirkan dan tidak menyusui
è Pasca keguguran
è Anemia karena haid berlebihan
è Nyeri haid hebat
è Siklus haid tidak teratur
è Riwayat kehamilan ektopik
è Kelainan payudara jinak
è Varises vena
7. Kontra indikasi
è Hami/dicurigai hamil
è Menyusui eksklusif
è Perdarahan pervaginam yang belum diketahui
penyebabnya
è Penyakit hati akut
è Perokok dengan usia >35tahun
è Riwayat penyakit jantung, stroke/tekanan
darah >180/110mmHg
è Kanker payudara/dicurigai kanker payudara
è Migrain/gejala neurologik fokal
8. Efek Samping
è Amenorea
è Mual, pusing/muntah
è Perdarahan pervaginam/spotting
Hartanto,
Hanafi. 2004. Keluarga Berencana dan Kontasepsi. Jakarta: Pustaka Bina
Harapan
Manuaab, I.B.G.
1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
Prawirohardjo,
Sarwono. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi 2.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
No comments:
Post a Comment