1 Pengertian
KEP adalah
keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein
dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi angka kecukupan gizi (AKG).
2 Klasifikasi KEP
Untuk
tingkat puskesmas penentuan KEP yang dilakukan dengan menimbang BB anak
dibandingkan dengan umur dan menggunakan KMS dan tabel BB/U baku median
WHO_NCHS
a. KEP ringan bila hasil penimbangan berat badan pada KMS terletak pada pita
warna kuning.
b. KEP sedang bila hasil penimbangan berat badan pada KMS terletak dibawah
garis merah (BGM).
c. KEP berat/gizi buruk bila hasil penimbangan BB/U <60% baku median
WHO_NCHS. Pada KMS tidak ada garis pemisah KEP berat
/gizi buruk KEP sedang ,sehingga untuk menentukan KEP berat/gizi buruk
digunakan tabel baku median WHO-NCHS
3 Gejala Klinis KEP Berat /Gizh Buruk
Untuk KEP
ringan dan sedang ,gejala klinis yang ditemukan hanya anak tampak kurus.gejala
klinis KEP berat/gizi buruk secara garis besar dapat dibedakan sebagai
maramus,kwashiokor atau marasic kwashiokor.tanpa mengukur /melihat BB bila
disertai edema yang bukan karena penyakit lain adalah KEP berat /gizi buruk
tipe kwasiorkor.
a. Kwashiorkor
· Edema ,umumnya seluruh tubuh,terutama pada
punggung kaki(dorsum pedis)
· Wajah membulat dan sembab
· Pandangan mata sayup
· Rambut tipis,kemerahan separti warna
rambut jagung ,mudah dicabut tanpa rasa sakit ,rontok
· Perubahan status mental ,apatis dan rewel
· Pembesaran hati
· Otot mengecil (hipotorofi),lebih nyata
bila diperiksa pada posisi berdiri atau duduk.
· Kelainan kulit berupa bercak merah muda
yang meluas dan berubah warna menjadi coklat kehitaman dan terkelupas(crazy
pavement dermatosis)
· Sering disertai :penyakait infeksi,umumnya
akut,anemia,diare
b. Maramus
·
Tampak
sangat kurus ,tinggal tulang terbungkus kulit
·
Wajah
seperi orang tua
·
Cengeng
,rewel
·
Kulit
keriput,jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada
·
Perut
cekung
·
Iga
gambang
·
Sering
disertai:-penyakit infeksi
·
Diare
kronik atau konstipasi/susah buang air besar
c. Marasmik Kwashiorkor
Gambaran klinik
merupakan campuran dari beberapa gejala klinik kwashiorkor dan maramus,dengan
BB/U < 60 % baku median WHO-NCHS disertai edema yang tidak mencolok.
Patofisiologi :
Ø 6 bulan I PPA ,baik dengan cukup
protein ,kalori dan vitamin,didapat dari ibu untuk membentuk antibody.
Ø 6 bulan II tumbuh cukup tetapi ASI kurang (protein
kalori dan FE) pemberian makanan tambahan bentuk
kaborhidrat tetapi sedikit protein.
Ø Tahun II dan III tumbuh buruk atau tidak adanya pertambahan berat badan untuk lama ,kurang
makanan protein (untuk karbonhidrat) ASI sekali-2 makanan
tambahan kurang protein timbul campak, diare, malaria, cacingan, dll.
Ø Kurang kalori dan protein dapat terjadi
pada 3 masa tersebut (tidak pernah terjadi pada bayi dengan ASI cukup).
4 Kurang Kalori Dan Protein Bisa Timbul Dari
:
1. Konsumsi Makanan Yang Kurang
Adanya ketidak
seimbangan antara konsumsi kalori dan zat gizi dalam makanan baik kwatitas
maupun kualitas.
2. Penyakit Infeksi
Penyakit
saluran pencernaan, pernafasan atau campak keadaan gizi kurang menjadi bertambah ,sebaliknya penyakit -2 tersebut dapat menjadi pemula
untuk KKP,karena adanya anorexia sehingga timbul gangguan penyerapan dalam
saluran pencernaan / peningkatan kebutuhan gizi.
Penatalaksanaan :
v Makanan TKTP dengan biologis meninggi
diberikan bertahap (bentuk) mula2 cair (susu)lunak –biasa
v Pemberian tidak sekaligus banyak ,mulai
dengan sedikit kemudian ditambahkan secara bertahap
v Makanan mengandung protein :3 – 5 gr/kg BB
kalori : 160 – 175 kalori /kg
BB
v Mineral (kalium dengan mg) diberikan karena hilang oleh BAB yang lunak
v Untuk pembentukan otot- otot selama masa pertumbuhan
mineral : 3 x/hr 0,5 gr kcl dan 0,1 gr mg
v Rehidrasi bila ada dehidrasi
v Terapi terhadap penyakit penyerta (anti
biotik bila infeksi )
5 Mekanisme Pelayanan Gizi Balita KEP Berat /Gizi Buruk
a. Tingkat Rumah Tangga
· Menimbang anaknya
· Berikan ASI 0-2 tahun
· Memberi MP-ASI sesuai usia dan kondisi
kesehatan anak sesuai anjuran
· Segera melapor petugas kesehatan
· Ibu menerapkan nasehat yang dianjurkan
petugas
b. Tingkat Posyandu
· Petugas menimbang balita setiap bulan
serta dicatat pada KMS
· Petugas menasehati memberikan ASI sampai
usia 2 tahun
· Petugas memberikan penyuluhan pemberian
MP-ASI sesuai dengan anjuran dan usianya
· Kader memberikan PMT_pemulihan bagi balita
dengan berat badan tidak naik
· Petugas merujuk balita kepuskesmas bila
ditemukan gizi buruk
· Petugas melakukan kunjungan rumah memantau
perkembangan kesehatan balita
6 Sepuluh Prinsip Dasar Pelayanan Rutin KEP Berat/Gizi Buruk
Yaitu :
1. Atasi /cegah hipoglikemia
2. Atasi /cegah hipotermia
3. Atasi /cegah.dehidrasi
4. Koreksi gangguan keseimbangan elektrolit
5. Obati/cegah infeksi
6. Mulai pemberian makanan
7. Fasilitas
tumbuh kejar(PMT)
8. Koreksi defisiensi nutrien mikro
9. Lakukan stimulasi
sensorik dan dukungan emosi/mental
10. Siapkan dan rencanakan setelah sembuh
No comments:
Post a Comment